Senin, 28 Februari 2011

Agar Bidadari Cemburu Padamu

Pertanyaan yang akan muncul adalah kenapa wanita bumi lebih baik daripada bidadari, yang notabene tentu dalam pikiran kita adalah lebih sempurna, lebih baik dari segala-galanya bahkan setiap lelaki tentu tidak akan menolak mendapatkannya….(terutama yang masih jomblo ^ - ^….)
Why n why….??
….ternyata dalam sebuah hadist, hal ini disebutkan dengan indah :
Aku bertanya “ Ya Rasulullah, manakah yang lebih utama, wanita dunia ataukah bidadari yang bermata jeli?”
Beliau menjawab “ Wanita-wanita dunia lebih utama daripada bidadari seperti kelebihan apa yang nampak dari apa yang tidak terlihat”
“Aku bertanya mengapa wanita-wanita dunia lebih utama daripada bidadari?”
Beliau menjawab “Karena sholat mereka, puasa dan ibadah mereka kepada Allah. Allah meletakkan cahaya di wajah mereka, tubuh mereka adalah kain sutera, kulitnya outih bersih, pakaiaannya berwarna hijau, perhiasaannya kekuningan, sanggulnya mutiara dan sisirnya terbuat dari emas”
Mereka berkata “Kami hidup abadi dan tidak mati. Kami lemah lembut dan tidak jahat sama sekali. Kami selalu mendampingi dan tidak beranjak sama sekali. Kami ridha dan tidak pernah bersungut-sungut sama sekali. Berbahagialah orang yang memiliki kami dan kami memilikinya”
(HR Tbahari dari Ummu Salamah)
Bukan dari tulang ubun ia dicipta
Sebab berbahaya membiarkannya dalam sanjungan dan puja
Tidak juga dari tulang kaki
Karena nista menjadikannya diinjak dan diperbudak
Tetapi dari rusuk kiri
dekat di hati untuk dicintai
Dekat di tangan untuk dilindungi

Subhanallah......
“Jadi sudahkah anda menemukan / menjadi wanita melebihi bidadari surga???”

Kamis, 24 Februari 2011

Seperti Kapas

Seperti kapas..
Terbang berlalu dihempas sang angin..
Melayang tanpa arah akan terhenti,
Sekejap..
Desis-desis kehidupanpun terkoyak hilang,
Hanya jiwa-jiwa hamba Tuhan dengan segala perangainya,
Menjadi satu dalam tangis hening penuh dosa,
Kala itu,
Tiada penyesalan yang dapat ditebus surga,
Karna kemarin..
Hanyalah budak dari kemunafikan iblis-iblis penunggu insan-insan tanpa iman..
Perbaikilah sekarang, sebelum nyawa tercabut tubuh meregang kekakuan_

Zashrry with Mil_Navi'

Sabtu, 12 Februari 2011

Hidup adalah penantian tanpa ujung
Sejengkal menanti keinginan hati yang indah
Sejengkal lagi menanti kematian yang menegangkan
Sejengkal kemudian menanti ampunan tanpa batas
Seolah tak ada yang mengira jika hidup begitu sepi
Walau saat ini terbuai sorak sorai gemerlapnyabumi
Namun tak selamanya hidup akan sepi
Jikalau aku dan kamu semua mengisinya dengan selalu berserah kepadaNya setelah berusaha dan berdoa_

*Adinda Zashrry*

Seuntai Doa Untukmu

Ya Rabb...
Lindungilah ia dengan cinta kasihMu
Berikan ia kebahagiaan yang haqiqi bersama wanita cantik nan muslimah yang ia cintai
Selalu beri ia kesehatan agar bisa menjaga ibu dan adik-adiknya..
Amiin..

Terindah

Hadirmu disetiap mimpi malamku seolah merajai otakku untuk selalu mengingatmu,
Kumbangmu bertennger di ata bunga mimpiku seakan bersiap mengambil nektar maduku,
Kau pemilik nektar ini cinta..
Di setiap hembus nafasku terucap doa tulus hati ingin bersamamu,
Kau hanyalah mimpi semuku dan hanya pernah nyata sebentar saja.
Hanya pasrah yang ku lontarkan pada Pemilik Cinta yang sebenarnya,
Sembah terima kasihku untukNya yang telah memberiku kesempatan untuk mengisi ruang kosong hati terindahmu,^_^

Ya Rabbiku

Ya Allah Ya Rabbi..
Aku hanyalah manusia biasa..
Aku hanyalah manusia penuh dosa..
Aku hanyalah manusia yang menginginkan ampunanMu semata
Tetapi Ya Allah..
Aku ingin menjadi yang terindah di hati seorang yang kurasa indah
Walaupun itu hanyalah sebatas mimpi semuku
Terima Kasih Ya Allah..
Engkau adalah Tuhanku Yang Mahaadil
Engkau tlah mengizinkanku menyanyangi hambaMu yang Engkau pilihkan untuk singgah di relung jiwaku, walau hanya sekejap saja
Meski mungkin,, Engkau tak mengizinkannya untuk memiliki perasaan yang sama terhadapku
Dan izinkan aku tuk memendam perasaan ini, untuk menjadikannya yang terindah di setiap waktuku
Jadikanlah ia Fahry yang selalu mencintai Aisyah_
Namun aku bukanlah Aisyah_
*aku yang mengaguminya*